Koneksi Antar Materi
Keterkaitan Perilaku Islami dengan Ibadah dan Sumber Hukum Islam
Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Hubungan antara perilaku Islami, ibadah, dan sumber hukum
Islam sangat erat dalam konteks memenuhi pembelajaran yang berpihak pada
peserta didik. Perilaku Islami mengacu pada tindakan dan sikap yang sesuai
dengan ajaran Islam dan prinsip moral dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah, di
sisi lain, merujuk pada aktivitas spiritual yang dilakukan sebagai bentuk
pengabdian kepada Allah SWT. Sumber hukum Islam, seperti Al-Qur'an dan Hadis,
memberikan landasan dan pedoman untuk perilaku Islami dan praktik ibadah. Dalam
konteks pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, perilaku Islami menjadi
sangat penting. Peserta didik diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai Islami
dalam interaksi sosial, seperti saling menghormati, jujur, adil, berempati, dan
memperlakukan sesama dengan baik. Menerapkan perilaku Islami dalam konteks
pembelajaran menciptakan lingkungan yang harmonis, inklusif, dan berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang tinggi. Selain itu, ibadah juga memiliki peran
penting dalam pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Melalui ibadah,
peserta didik diajarkan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan
Allah SWT, merenungkan dan memperkuat spiritualitas, serta memperkuat keimanan.
Ibadah dapat memberikan peserta didik kesempatan untuk merefleksikan
nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dan mengintegrasikannya dalam
pembelajaran. Perilaku toleransi, tolong menolong, dan silaturahmi juga
terdapat sumber hukumnya. Salah satu sumber hukum mengenai perilaku toleransi,
tolong menolong, dan silaturahmi adalah Al-Qur’an.
1. Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa yaitu ”tolera” yang berarti bertahan
atau memikul. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti bersifat atau bersikap (merhargai, membiarkan, membolehkan). Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Sedangkan dalam bahasa arab, toleransi bisa disebut “tasamuh”
yakni sikap saling menghormati dan
saling bekerja sama di dalam masyarakat yang berbeda etnis, bahasa, budaya,
politik maupun agama (Usman dan Azhari,
2023). Toleransi merupakan nilai yang penting dalam
kehidupan manusia. Dalam konteks agama Islam, Al-Qur'an menjadi sumber utama
ajaran yang memberikan panduan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perilaku
toleransi. Al-Qur'an mengandung berbagai dalil atau ayat-ayat yang menekankan
pentingnya perilaku toleransi antar umat beragama, saling menghormati, dan hidup
berdampingan secara harmonis. Adapun
beberapa dalil Al-Quran tentang perilaku antara lain:
a.
QS.
Al-Hujurat (49:13):
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن
ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ
أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ ١٣
"Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal."
Ayat
ini menunjukkan tujuan penciptaan manusia dengan perbedaan suku, bangsa, dan
ras agar saling mengenal dan memahami satu sama lain. Hal ini mengajarkan
pentingnya menghormati dan menerima perbedaan dalam masyarakat (Fadhilah N dan
Deswalantri, 2022).
b.
QS. Al-Kafirun
(109:1-6:
قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ١ لَآ أَعۡبُدُ مَا تَعۡبُدُونَ ٢ وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ
أَعۡبُدُ ٣ وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٞ مَّا عَبَدتُّمۡ ٤ وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ
أَعۡبُدُ ٥ لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ
دِينِ ٦
"Hai orang-orang
kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah,
untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku. Surat Al-Kafirun (109:6) menjadi salah
satu contoh ayat yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat
beragama dan menghargai perbedaan keyakinan. Ayat ini mengajarkan agar umat
Muslim tidak memaksakan kepercayaan mereka kepada orang lain, melainkan
mengakui bahwa setiap individu memiliki kebebasan dalam menjalankan agama dan
keyakinannya.
c.
QS. Al-Mumtahanah (60:8):
لَّا يَنۡهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمۡ
يُقَٰتِلُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمۡ أَن
تَبَرُّوهُمۡ وَتُقۡسِطُوٓاْ إِلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ
ٱلۡمُقۡسِطِينَ ٨
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik
dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan
tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil." Ayat ini menekankan pentingnya berlaku
adil terhadap orang-orang yang berbeda agama dan menunjukkan bahwa kebaikan dan
keadilan harus diberikan kepada siapapun tanpa memandang perbedaan agama.
2.
Tolong
Menolong
Prinsip tolong-menolong adalah
salah satu ajaran yang mendasar dalam agama Islam. Al-Qur'an mengajarkan umat
Muslim untuk saling membantu dalam kebaikan dan takwa, serta menjauhi tindakan
dosa dan permusuhan. Ayat-ayat Al-Qur'an memberikan dasar yang kuat bagi umat
Muslim dalam memahami pentingnya perilaku tolong-menolong dalam kehidupan
sehari-hari (Sundari dkk, 2023). Dalam Surah Al-Ma'idah, ayat 2, Allah berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ لَا تُحِلُّواْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهۡرَ ٱلۡحَرَامَ وَلَا
ٱلۡهَدۡيَ وَلَا ٱلۡقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلۡبَيۡتَ ٱلۡحَرَامَ
يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّن رَّبِّهِمۡ وَرِضۡوَٰنٗاۚ وَإِذَا حَلَلۡتُمۡ
فَٱصۡطَادُواْۚ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنََٔانُ قَوۡمٍ أَن صَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ أَن تَعۡتَدُواْۘ
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ
وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ٢
"Tolong-menolonglah kamu dalam
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan."
Ayat ini memperkuat pesan sebelumnya bahwa
perilaku tolong-menolong harus diarahkan pada kebajikan dan takwa. Dalam konteks
ini, umat Muslim diajarkan untuk bersama-sama berupaya melakukan kebaikan dan
menjaga kesucian agama, serta menjauhi perbuatan dosa dan permusuhan. Perilaku
tolong-menolong ini mencerminkan sikap persaudaraan dalam Islam, di mana umat
Muslim saling mendukung dan membangun kehidupan yang harmonis. Dalil-dalil Al-Qur'an tentang perilaku
tolong-menolong mengajarkan umat Muslim untuk menjadi individu yang peduli,
pemurah, dan peka terhadap kebutuhan sesama. Prinsip ini juga mendorong
solidaritas sosial, menguatkan ikatan antar umat Muslim, dan membentuk komunitas
yang saling berbagi. Dalam agama Islam, tolong-menolong dipandang sebagai
ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT (Azzahra dkk, 2023).
3.
Silahturahmi
Perilaku silaturahmi, atau menjaga hubungan
kekerabatan, adalah salah satu nilai yang sangat dihormati dalam agama Islam.
Al-Qur'an memberikan pedoman yang kuat dalam hal ini, dengan menekankan
pentingnya menjaga dan memperkuat hubungan keluarga, kerabat, dan komunitas.
Dalam
Surah An-Nisa ayat 36
۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي
ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ
وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ
أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا ٣٦
Allah berfirman: "Dan
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahaya." Ayat ini mengajarkan umat Muslim untuk
berbuat baik kepada keluarga, kerabat, dan lingkungan sekitar, termasuk
tetangga. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan mereka
dan memberikan perhatian kepada mereka dalam segala aspek kehidupan (Arif S, 2023).
Surat An-Nahl ayat 90 dalam
Al-Qur'an adalah salah satu dalil yang menekankan pentingnya menjaga hubungan
silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari. Ayat tersebut berbunyi:
۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ
وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ
وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٩٠
"Sesungguhnya Allah menyuruh berbuat
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." Ayat ini mengandung pesan
penting tentang pentingnya menjaga hubungan keluarga dan kerabat serta menjauhi
perbuatan yang buruk dan permusuhan. Ayat ini mengajarkan umat Muslim untuk melaksanakan kewajiban dalam
memelihara hubungan silaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Allah
memerintahkan agar kita memberi kepada kaum kerabat, menjalin hubungan yang
baik, dan memberikan dukungan serta bantuan kepada mereka ketika dibutuhkan.
Ini mencakup membantu secara finansial, memberikan nasihat yang baik, atau
memberikan dukungan emosional kepada mereka. Selain
itu, dalam Surah Al-Hujurat ayat 10
إِنَّمَا
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٠
Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."
Ayat ini menekankan pentingnya persaudaraan di antara umat Muslim. Melalui
persaudaraan ini, umat Muslim diajarkan untuk menjaga hubungan yang harmonis,
saling menghormati, dan membantu satu sama lain. Hal ini mencakup hubungan
dengan saudara-saudara seiman serta dengan semua orang yang beriman (Shofwan Imam dan Munib Achmad, 2023).
Fadhilah Na’im dan
Deswalantri. 2022. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an Surat
Al-Hujurat Ayat 11-13: Kajian Tafsir Al-Azhar Karya Hamka. Volume 6 Nomor 3.
Usman dan Azhari Devi
Syukri. 2023. Toleransi Kehidupan Beragama Menurut Hukum Islam. Journal on
Education. Volume 05, No. 02.
Komentar
Posting Komentar