Virus Baru dari Wuhan
Coronavirus
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SAR-COV 2 dan menimbulkan gejala utama yaitu gangguan pernapasan. Virus ini pertama diketahui di kota Wuhan, China kemudian menyebar ke berbagai Negara. Virus ini merupakan virus single. stranded RNA, yang termasuk dalam virus Servere Acute Respiratory Syndrome (SARS). Namun virus corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Oleh karena itu, virus ini disebut coronavirus. Adanya ledakan kasus di Wuhan menunjukan bahwa virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Coronavirus berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm, pencegahan infeksi coronavirus akan efektif bila menggunakan masker berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Coronavirus hanya bisa berkembang biak pada jaringan tertentu saja. Replikasi Coronavirus berlangsung di sitoplasma sel dan virus ini juga bisa berkembang biak di dalam sel yang sudah diambil nucleus-nya (enucleated cells). Replikasi coronavirus mengikat sel melalui interaksi antara "Protein S" dan reseptor. Setelah itu virus masuk ke dalam sel dan genom RNA virus keluar dari selaput virus. Kemudian sebagian genom RNA berfungsi sebagai mRNA dan sebagian sebagai templet untuk sintesa RNA negatif. Genome yang berfungsi sebagai mRNA ditranslasikan menjadi berbagai protein. Dalam percobaan di luar tubuh (in vitro), actinomycin D bisa menghambat replikasi Coronavirus di dalam sel. Namun belum ada studi tentang efektivitas antibiotik ini secara klinis. Karena itu, belum ada keputusan apakah antibiotik bisa menekan perkembangbiakan virus ini di dalam tubuh manusia. Mutasi virus RNA, tidak hanya coronavirus, biasanya terjadi pada saat proses replikasi DNA. Pada saat ini, RNA negatif disintesa dari RNA positif atau sebaliknya.
Sumber:
halodoc.com.artikel
Komentar
Posting Komentar